Sabtu, 22 Mei 2010

Sosial Benih Potensi Manusia

Nama : jk­_jejen koeswandi

Nim : 208400713

KPI/111/B

Sosial Benih Potensi Manusia

Gambaran mengenai manusia di gunakan sebagai landasan dan definisi oprasional sesuai dengan beberapa aspek yang ada pada kehidupan manusia.

Penyebutan nama manusia tidak satu macam dalam Al-Qur’an. Macam-macam istilah di gunakan untuk menunjukan berbagai aspek kehidupan manusia. Satu segi yang tidak terpisahkan dalam konteks pembicaraan tentang manusia. Itu semata-mata karena banyaknya kandungan mengenai esensi manusia sebagai makhluk sosial.

Ketika Al-Qur’an membicarakan aspek historis penciptaan manusia yaitu dengan menggunakan istilah “Bani Adam” (Al-A’raf : 31) pada saat itu pula keberadaan Adam membutuhkan Hawa. Itu menunjukan pertama kali manusia di ciptakan dan di lahirkan memerlukan orang lain dalam menampilkan perilaku sosial, sebagai sisi terpenting yang memberi tempat dan derajat kemanusiaannya. Akan tetapi sangat ironis jika manusia, dalam praktek sosialnya hanya sebatas komunikasi atau interaksi biasa, tanpa saling memberikan peranan yang berarti dalam kesejahteraan dan tarap kehidupannya. Oleh karena itu semakin manusia bersosial semakin banyak pula kebutuhan yang ingin mereka peroleh, semakin banyak kebutuhan semakin banyak pula orang yang menciptakan sehingga pada akhirnya banyak pula manusia yang produktif, kreatif, inopatif. Barang kali itu merupakan bentuk potensi manusia yang di dasari dengan sosial.

JK-jejen koeswandi

208400713

KPI/111/B

Bencana Bukan Takdir, Takdirnya Bukan Bencana

Bencana banjir yang terjadi di jakarta selama sepekan sejak 2 Februari 2007 melumpuhkan Ibu Kota Negara Republik Indonesia. Air bah menggenangi ¾ wilayah Jakarta telah menyebabkan lebih dari 200 ribu jiwa terpaksa menyingkir dari rumah tingglnya. Banjir terbesar setelah tahun 2000 ini merusak dan memusnahkan aset-aset warga dan aset serta fasilitas publik. Tidak kurang dari 5 triliyun kerugian akibat banjir besar yang sebelumnya di tepis oleh pemda akan terjadi di tahun 2007. berbagai persiapanpun yang konon telah di siapkan menghadapi ancaman bencana, terbukti gagal besar luasnya banjir dan sejumlah korban di jadikan alasan pemda tidak mmampu menangani bencana tahun 2007.

Anehnya banjir kanal timur dijadikan alasan, mengapa jakarta banjir, padahal, dari analisis para ahli, banjir kanal timur hanya mampu mereduksi 24 % wilayah banjir tahunan jakarta. Menurut sejarah Banjir kanal yang di gagas sejak jaman hindia belanda memang di rancang hanya untuk 1 juta warga dengan ruang terbuka hijau dan daerah tangkapan air sebesar 60 % dan penduduk jakarta telah mencapai 7.515.286 jiwa yang tercatat secara resmi. Sedangkan angka sesungguhnya bisa mencapai 12 juta lebih, itulah kota jakarta yang kita kenal sebagai kota metropolitan.

Dengan keadaan seperti itu nampaknya banyak kebutuhan pokok yang terpenuhih, sperti pangan, air, pelayanan kesehatan dan hunian sementara, semua adalah hal yang umum bagi daerah yang sering terjadi bencana. Secara umum kalau di perhitungkan kewajiban memenuhi kebutuhan air bersih adalah 7 liter perhari perjiwa, silahkan saja perhitungkan kalau 7 liter perhari perjiwa sementara penduduknya 12 juta lebih sudah berapa ratus bahkan ribuan tengki yang di habiskan selama satu hari. Belum lagi untuk rung huni di perkirakan 3,5 M2 per jiwa, jamban 1 lubang luntuk 20 orang adalah standar minimum penangan pengungsi. Kewajiban masih di pahami sebagai bantuan atau dukungan, sehingga tidak harus memenuhi kebutuhan bahan dasar, sehingga tak heran warga mengalmi penderitaan berkepanjangan.

Terjadinya berbagai bencana di negri ini selalu menyisakan duka bagi rakyat. Meski banyak retorika di bangun untuk permasalahan ini, baik pada masa orde baru maupun masa reformasi,. Namut selalu tidak di barengi dengan tindakan dan kebijakan nyata. Peningkatan terjadi dari tahun ke tahun, bahkan sejak tahun 1988 sampai pertengahan tahun 2003 jumlah bencana di indonesia mencapai 647 bencana alam meliputi banjir, longsor, gempa bumi, dan angin topan dengan banyaknya memekan korban dan menghancurkan fasilitas-fasilitas yang ada.

Bencana struktural, bencana alam maupun bencana kemanusiaan terus terjadi. Dalam tahun 2002 tercatat bencana besaar terjadi. Fenomena banjir bandang dan tanah longsor adalah suatu fenomena alam yang jamak di muka bumi ini. Secara umum ketika sebuah sistem aliran sungai yang memiliki tingkat kemiringan sungai yang relatif tinggi apabila di bagian hulunya terjadi hujan yang cukup lebat, maka potensi terjadinya banjir bandang relatif tinggi. Tingkat kemiringan yang relatif curam ini dapat di katakan vsebagai faktor bakat atau bawaan, sedangkan curah hujan adalah salah satu pemicu saja.

Dengan demikia bahwa kita sebagai bangsa Indonesia tidak bisa lagi bangga dengan julukan zamru khatilistiwa, karena pada dasarnya adalah negri kita negri sejuta bencana

Dengan demikia pemda atau pemerintah harus melakukan beberapa tindakan yang dapat mengirangi penderiataan di antaranya

  1. Peta rawan dan komunitas rentan bencana dan mendesiminasikannya kepada seluruh masyarakat
  2. Menyoiapkan sdm untuk penanganan bencana
  3. Menyusun perencanan kedaruratan
  4. Memfasilitasi komunitas rentan bencana agar lebih siap menghadapi risiko dan dampak bencana
  5. Mengevaluasi seluruh kebijakan yang berpotensi meningkatkan kerentatan bencana

Jika ini tidak betul-betul di perhatikan maka lingungan hidup yang ada di negara indonesia tidak akan nyaman untuk di huni khususnya di wilayah jakarta. Sementara permasalahan linkungan hidup telah menjadi penyakit kronis yang di rasa sangat sulit untuk di pulihkan. Padahal permasalahan lingkungan hidup yang selama ini terjadi di Indonesia di sebabkan paradigma pembangunan yang mementingkan pertumbuhan ekonomi dan mengabaikan faktor lingkungan yang di anggap sebagai penghambat. Posisi tersebut dapat menyebabkan terabaikanya pertimbangan-pertimbangan linkungan hidup di dalam pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan. Akibatnya kualitas lingkungan makin hari semakin menurun, di tandai dengan terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan hidup di berbagai wilayah indonesia.

Sampai hari ini belum terlihat upaya serius dari seluruh jajaran pemerintah dalam mengatasi permasalah tersebut. Dalam hal ini kasus-kasus pencemaran tidak terlihat adanya penegakan hukum bagi perusahaan pencemar. Lemahnya pemahaman aparat penegakan hukum seperti kepolisian dan pengadilan mengenai perundangan lingkungan hidup.

Beberapa prinsi yang perlu di terapkan oleh pemerintah dalam mewujudkan hak rakyat atas lingkungan bersih dan sehat adalah

§ Prinsip kehati-hatian dini

§ Perinsip persetujuan berdasarkan informasi yang menyeluruh

§ Prinsip pencemar membayar

§ Prinsip pendekatan holistik

Keputusan yang terkait dengan lingkungan. Selamatkan bumi dengan tanganmu !

Tak ada yang sepele dalam menyelamatkan lingkungan hidup. Sekecil apapun kontribusi kita, manfaatnya pasti di rasakan oleh semua banyak sekali yang dapat kita lakukan sehari-hari untuk meringankan beban bumi dan meningkatkan kualitas hidup bersama.

Panduan singkat ini adalah sambutan atas sejemput keinginan anda

Sebarkan informasinya di lingkungan warga di sekitar rumah dan sekolah, tentunya jangan lupa untuk terus mencari, mengembangkan dan menerapkan berbagai informasi mengenai penyelamatan lingkungan hidup di indonesia.

Sedikit aksi kurang banyak sampah!

1. Kurangi sampah bawa tas ,kain sendiri saat bebbelanja untuk menghindari menggunakan tas pelastik dan kertas

2. Hindari membeli dan memproduk dengan kemasan berlebihan

3. Gunakan kembali botol dan wadah kemasan untuk penyimpanan dari pada membeli baru

4. Jangan membuang barang yang masih di pakai, berikanlah pada orang yang masih membutuhkannya

5. Daur ulang, pilih sampah rumah tangga anda, sampah basah dapat di jadikan produk

6. Dorong pemerintah membuat kebijakan dan fasilitas pengelola sampah

Manusia sebagai wakil dari pada tuhannya, untuk menjaga, memelihara, dan melestarikan lingkungan agar tidak tertimpa bencana

0 komentar:


Blogspot Template by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Home Interiors